Medan, Beritamedannews — Nama Wakil Wali Kota Medan, Zakiyuddin Harahap, belakangan menjadi sorotan publik setelah dikaitkan dengan dua oknum berinisial MN dan DL yang disebut-sebut mengendalikan proyek di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Medan.
Isu ini mencuat setelah Himpunan Sarjana Hukum (HSH) menyambangi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Rabu (5/11/2025). Dalam pertemuan tersebut, HSH menyampaikan keresahan masyarakat terkait dugaan adanya dua sosok kuat yang berperan sebagai “godfather” dalam pembagian proyek di Pemko Medan.
HSH juga meminta Menteri Dalam Negeri untuk memanggil Wakil Wali Kota Medan agar memberikan penjelasan atas dugaan pengaturan proyek tersebut. Selain itu, HSH mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung (Kejagung) menelusuri dugaan aliran dana yang disebut berkaitan dengan kedua oknum itu.
Namun, tudingan tersebut langsung menuai reaksi dari sejumlah pihak. Mereka menilai pengaitan nama Zakiyuddin Harahap dalam isu proyek tidak relevan dan berpotensi menimbulkan fitnah.
Ketua KNPI Medan yang juga Ketua Umum LSM Penjara “UJ”, Riza Usty Siregar, SH, menegaskan bahwa tuduhan yang diarahkan kepada Wakil Wali Kota Medan sangat lemah dan tidak memiliki dasar hukum.
“Jika tuduhan sebagai godfather itu ditujukan kepada Wakil Wali Kota Medan Zakiyuddin Harahap, maka hal itu sangat tidak berdasar,” ujar Riza kepada awak media, Sabtu (8/11).
Riza menjelaskan, pengaitan nama Zakiyuddin dengan dua oknum yang diduga mengendalikan proyek justru dapat merusak citra kepemimpinan di Pemko Medan yang saat ini tengah fokus melakukan pembenahan.
“Beliau sedang fokus menata sistem dan memperbaiki tata kelola pemerintahan di lingkungan Pemko Medan. Jangan sampai tudingan tanpa bukti menimbulkan stigma negatif dan merusak citra beliau. Hal seperti itu bisa berujung pada fitnah,” tegasnya.
Riza juga menyoroti pihak-pihak yang gemar mengumbar tuduhan di media tanpa bukti kuat.
“Kalau memang punya bukti, sebaiknya dilaporkan langsung ke aparat penegak hukum. Jangan hanya koar-koar di media karena itu justru terkesan mencari perhatian. Saya menduga ada pihak tertentu yang sengaja mengatur narasi ini,” ujarnya.
Ia pun mengimbau seluruh elemen masyarakat agar menjaga suasana kondusif di Kota Medan dengan tidak membuat pernyataan yang bisa menimbulkan kegaduhan.
“Mari sama-sama kita jaga agar Medan tetap kondusif. Jangan membuat pernyataan tanpa dasar yang hanya memperkeruh suasana,” tutupnya. (**)
Penulis : bung regar

.








